Selasa, 12 November 2013

SERI PA


GOD IS SO GOOD
Mazmur 118:13-29

Pengantar
Ada sebuah lagu yang sangat familiar yaitu “Godissogood”. Lagu ini lebih banyak kita dengar di kalangan anak-anak sekolah minggu, bahkan lagu ini menginspirasi banyak orang bahwa “Tuhan Yesus baik”. Ketika kita mengatakan bahwa Tuhan itu baik berarti dalam setiap kondisi apapun kita selalu mampu berkata dan meyakini bahwa Tuhan selamanya baik. Namun seringkali kesulitan hidup membuat kita tidak mampu berkata “Tuhan itu baik”.
Pemahaman
Ayat13-18 :Kesesakan seperti apakah yang Pemazmur rasakan?
Ayat19-25: Apa yang menjadi dasar hidup Pemazmur di dalam Tuhan?
Ayat26-29: Kehidupan seperti apakah yang dialami Pemazmur ketika ia tahu bahwa Tuhan itu baik?
Pemazmur begitu yakin bahwa Tuhan itu sangat baik. Dari perjalanan hidup yang dia lalui yang sarat dengan seribu satu macam masalah bahkan diserang dengan sengit sampai jatuh namun Pemazmur mengalami pertolongan Tuhan secara luar biasa. Pemazmur merasakan dan bahkan mengalami keperkasaan Tuhan yang mampu menolong dia dari tekanan hidup yang membelenggu dan membawaNya kepada keselamatan dan kemenangansejati.Selanjutnya Pemazmur berkomitmen bahwa hidupnya adalah milik Tuhan. Oleh karena itu Pemazmur ingin hidup didalam kebenaran Tuhan sebagai landasan hidupnya yang terus dibangun melalui ucapan syukur dan sorak-sorai karena hanya dengan kebenaran Tuhan hidupnya akan memiliki arah yang pasti. Inilah ungkapan yang lahir dari hati yang mengalami sukacita yang besar dari Tuhan. Pemazmur juga melihat dan merasakan bahwa orang yang hidup didalam Tuhan akan terus mengalami pertolongan, keselamatan, dan berkat dari Tuhan sepanjang hidupnya. Berkat Tuhan itulah yang mendorong Pemazmur sehingga dengan yakin dia berkata “Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepadaMu karena Engkau begitu baik bagiku”. Pemazmur yakin bahwa Tuhan selalu ada bersama dengan kita maka hanya ada satu kata “God is so good”.
Bagaimana dengan kita? Biarlah dari pengalaman Pemazmur ini menjadi keyakinan kita juga bahwa sesungguhnya Tuhan setia dan selalu baik dalam seluruh kehidupan kita. Mari, kita meyakini Dia sebagai satu-satunya Tuhan dan penyelamat kita.
Refleksi (kontemplasi):
Renungkan. Seringkali tanpa sadar dari setiap kesulitan, kita merasa bahwa Tuhan begitu jauh dari kita, bahkan kita merasa Tuhan tidak peduli. Sebenarnya Tuhan tidak pernah jauh dari kita namun yang membuat kita merasa demikian adalah kurangnya keyakinan kita kepadaNya. Oleh karena itu, yakinlah bahwa Tuhan selalu bersama kita selamanya.
Tekadku:
Tuhan yang Maha baik, satu hal yang kuyakini bahwa Engkau baik. Tidak ada yang seperti Engkau, aku yakin bahwa Engkau satu-satunya Tuhan yang sanggup menolongku.Amin.
Tindakanku:
Aku akan mengandalkan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupanku.


Iman dan rasio
Yohanes 20:24-29
Pengantar
Seorang tokoh yang bernama Wolfhart Pannenberg mengatakan “bahwa iman harus bertolak dari rasio”. Dengan demikian, banyak orang yang sependapat Pannenberg bahwa sebelum melihat sesuatu yang spektakuler atau dengan mata kepala sendiri peristiwa religius Iman Kristen maka ia tidak akan percaya. Iman tidak selalu harus dengan bukti yang rasional tetapi yang rasional dapat mendukung Iman. Banyak orang yang berkata “sebelum mata kepalaku melihat saya tidak akan percaya”. Bertolak dari paham tersebut diatas maka itulah yang sebenarnya di alami oleh seorang murid Yesus yang bernama Tomas.
Pemahaman
Ayat24-25 :Mengapa Tomas begitu ragu akan Imannya? Alasannya!
Ayat26-27: Bagaimana sikap Tomas ketika mengalami perjumpaan dengan Yesus?
Ayat28-29:Apa komitmen dan Iman sejati Tomas?
Siapa yang tidak kenal dengan salah satu murid Tuhan Yesus yang bernama Tomas? Tomas bahkan di kenal dengan istilah “iman yang bertolak dari rasio”. Dalam peristiwa sejarah religius Kristiani kebangkitan Kristus adalah unsur Iman yang paling mendasar. Dari kisah ini, seorang yang bernama Tomas menjadi ragu akan kebangkitan Yesus. Ia berkata “bahwa ia tidak akan percaya sebelum melihat dengan mata kepala”. Itulah iman Tomas. Selanjutnya keraguan iman Tomas tersebut terjawab dengan kehadiran Yesus secara tiba-tiba walaupun saat itu pintu-pintu terkunci. Yesus hadir tanpa terhalang oleh tembok-tembok lahiriah, bahkan menembus kedalam keraguan Tomas yang paling dalam dan Yesus memberikan bukti nyata. Yesus hadir memberikan keyakinan kepada Tomas dan murid yang lain bahwa kebangkitanNya adalah suatu kebenaran yang absolut sebagai dasar Iman percaya kita kepada Yesus yang sesunggunya tidak dapat dibatasi oleh yang rasional. Yesus bahkan hadirmenjawab segala keraguan orang percayadan menanamkan Iman yang kuat bagi semua orang percaya di segala masa, abad dan tempat ketika Ia berkata “Berbahagilah mereka yang tidak melihat, namun percaya”.
Biarlah iman kita sebagai orang-orang percaya masa kini adalah iman yang tumbuh dari percaya bukan harus melihat. Keraguan yang sering kita alami telah diruntuhkan oleh Yesus melalui kebangkitanNya. Paulus berkata “sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat (2 Kor 5:7).”
Refleksi (kontemplasi):
Renungkan. Seberapa sering saya meragukan Tuhan dalam hidup ini? Tetapi sesungguhnya Ia menjawab keraguanku dengan kebangkitanNya yang pasti bahkan menanamkan Iman yang kuat di dalam hidupku.
Tekadku:
Ya, Tuhan. Sekalipun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang tak akan mampu menggoncang Iman dan percayaku kepada-Mu. Hidupku adalah percayakepada-Mu seutuhnya. Amin.
Tindakanku:
Dalam situasi apapun aku tak akan pernah meragukan Tuhan karena yang ku percaya adalah satu-satunya Tuhan Yesus.

NATAL


Natal selalu identik dengan perayaan kekristenan, dimana moment tersebut dimaknai dengan memperingati kelahiran Yesus Kristus. Natal bukanlah persoalan waktu tapi makna yang terkandung di dalamnya menjadikan manusia semakin mengenal siapa Yesus yang lahir. Pengenalan akan Yesus bukanlah sebatas tahu tetapi akan nampak dalam aktulisasi hidup setiap orang percaya. Semakin kita mengenal Yesus maka kita akan semakin hidup didalam kehendak-Nya. Mari, sdr (i) kekasih-kekasih Tuhan. Menyambut Natal bukanlah karena perayaannya namun kita dihadapkan pada makna Natal lewat kelahiran Kristus sebagai pembawa damai. Sudahkah saya dan sdr (i) menjadi pembawa damai bagi orang lain? Kalau orang lain masih belum merasakan kedamaian ketika kita ada bersama dengan mereka maka kita perlu mengoreksi diri dan kembali merenungkan.............selanjutnya membawa makna Natal itu kedalam perilaku kita lewat pemikiran, perkataan dan perbuatan yang dapat menjadi berkat bagi sesama dan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.
God bless all....